LAPORAN PRAKTIKUM BASIS DATA
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Saya Nahriyan Zidan, mahasiswa Informatika
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo akan menyampaikan penjelasan singkat
tentang Basis Data.
POKOK BAHASAN 1
BASIS DATA, MODEL DATA, DIAGRAM E-R
1. Konsep Sistem Basis Data
Basis
data adalah kompulan data yang disimpan secara sistematis di dalam
komputer dan dapat diolah atau dimanipulasi serta dapat diakses dengan
mudah dan tepat menggunakan perangkat lunak (program aplikasi) untuk
menghasilkan sebuah informasi.
Sistem
basis data merupakan ruang lingkup yang lebih luas dari basis data.
Sistem basis data memuat sekumpulan basis data dalam suatu sistem yang
mungkin tidak ada hubungan antara satu dengan yang lain, tetepi secara
keseluruhan mempunyai hubungan sebagai sebuah sistem yang didukung oleh
komponen lain.
Komponen
Sisten Basis Data: Perangkat Keras (Hardware), Sistem Operasi
(Operating System), basis data (Database), DBMS (Database Management
System), Pemakai (User).
DBMS (Database Management System) merupakan basis data dan set perangkat lunak (software) untuk pengelolaan basis data.
2. Konsep Model Data
Model
data merupakan suatu cara untuk menjelaskan tentang data-data yang
tersimpan dalam basis data dan bagaimana hubungan antara data
tersebut untuk para pengguna (user) secara logika. Secara garis besar model data dapat dikelompokan menjadi 3 macam yaitu:
1. Model Basis Data Objek (Object based data model)
Merupakan
himpunan data dan relasi yang menjelaskan hubungan logik antar data
dalamsuatu basis data berdasarkan pada objek datanya. Salah satunya
adalah Entity Relationship Model.
Model Entity Relationship Diagram (ERD) atau Conceptual Data Model (CMD).
Mrupakan suatu modul untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis
data berdasarkan suatu persepsi bahwa dunia nyata terdiri dari
objek-objek dasar (entitas) yang mempunyai hubungan atau relasi antar
objek-objek dasar (entitas) tersebut yang dilukiskan dengan mengunakan
simbol-simbol grafik tertentu.
2. Model data berbasis Record (Record Based Data Model)
Model
ini berdasarkan pada record/rekaman untuk menjelaskan kepada para
pemakai tentang logik antar data dalam basis data. Salah satunya adalah
Relation model.
Model
Rasional merupakan model data yang menjelaskan pada pengguna tentang
hubungan logik antar data dalam basis data dengan mempresentasikannya
kedalam bentuk tabel-tabel yang terdiri atas sejumlah baris yang
menunjukkan record dan kolom yang menunjukkan atribut tertentu.
3. Physical Based Data Model
Model
ini berdasarkan pada teknis penyimpanan record dalam basis data. Model
ini jarang digunakan untuk memodelkan data kepada pemakai karena
kerumitan dan komplksitasnya yang tinggi.
3. Bahasa Basis Data
Bahasan yang digunakan untuk mendefinisikan, mengelolah dan memanipulasi basis data dikelompokkan 3 macam yaitu:
1. DDL (Data Definition Language) yang digunakan untuk mendefinisikan struktur dan kerangaka dari basis data yang meliputi:
a. Membentuk baris data, tabel, indeks.
b. Mengubah struktur table.
c. Menghapus basis data, tabel atau indeks.
2. DML( Data Manipulation Language) digunakan untuk menjabarkan pemrosesan data pada basis data yang meliputi:
a. Menambahkan atau menyisipkan data baru ke basis data.
b. Mengelolah data yang tersimpan dalam basis data (query).
c. Mengubah dan menghapus data dalam basis data.
3. DCL (Data Control Language) digunakan untuk pengaturan hak akses pengguna pada basis data yang meliputi:
a. Menugaskan hak akses terhadap basis data kepada pengguna atau grup pengguna.
b. Membatalkan hak akses pengguna terhadap basis data.
4. Entity Relationship Diagram (ER-D)
Merupakan model data yang dikembangkan berdasarkan objek atau entitas. ER_D berguna
membantu perancang atau analis sistem pada saat melakulan analis dan
perancangan basis data karena model ini dapat menunjukkan macam data
yang dibutuhkan dan direlasikan data di dalamnya.
1. Komponen ER_Diagram
Sebuah
diagram ER tersusun atas tiga komponen, yaitu entitas yang brupa objek
dasar yang terlibat dalam sistem, atribut yang berperan sebagai penjelas
entitas, kerelasian antar entitas menunjukkan hubungan yang terjadi
diantara dua entitas,
a. Entitas (Entity)
Ntitas
menunjukkan objek-objek dasar yang terkait dalam sistem. Objek dasar
dapat berupa orang, benda atau hal yang keterangannya perlu disimpan
didalam basis data. Macam-macam entitas:
· Entitas Reguler
Entitas ini disebut juga entitas dominan (strong entity). Keberadaan entitas ini tidak tergantung pada entitas yang lain.
Contoh: Mahasiswa, Matakuliah.
· Entitas Dependen
Entitas
ini disebut juga entitas tidak bebas / indpenden atau entitas lemah
(weak entity) atau entitas subordinat. Entitas ini dapat muncul jika ada
ntitas lain sebagai acuannya (entitas reguler).
Contoh: Matakuliah_konsentrasi, bergantung pada entitas Matakuliah.
· Entitas super type dan sub type
Entitas
super type merupakan entitas yang memiliki tingkatan yang lebih tinggi
yaitu membawahi atau mempunyai entitas bagian yang lebih rendah.
Contoh: Entitas Karyawan
Entitas sub type merupakan entitas yang lebih rendah yaitu entitas yang menjadi entitas bagian dari entitas lain.
Contoh: Entitas karyawan_tetap dan karyawan_tidak_tetap.
b. Atribut (Attribute)
Merupakan
keterangan-keteranagan yang terkain pada sebuah entitas yang perlu
disimpan kedalam database. Atribut berfungsi sebagai penjelas pada
sebuah entitas. Contoh:mahasiswa mempunyai atribut nim, nama, jurusan,
kelamin, tempat_lahir, tanggal_lahir, dsb
Atribut pada sebuah entitasdibagi menjadi 2 yaitu:
· Atribut sederhana (simple attribute), yaitu jika atribut berisi sebuah komponen /nilai/elmenter.
Contoh: pada entitas mahasiswa adalah tahun masuk = 2013.
· Atribut komposit (composite attribute),yaitu jika atribut berisi lebih dari sebuah komponen nilai.
Contoh: pada entitas mahasiswa adalah tanggal lahir yang terdiri atas komponen nilai tanggal, bulan, tahun.
c. Kerelasian antar entitas (Entity Relationship)
Mendefinisikan hubungan antara 2 buah entitas. Jenis kerelasian antar entitas dibagi menjadi 3 sebagai berikut:
1. Kerelasian
jenis satu ke satu (one to one), kerelasian terjadi jika kejadian atau
transaksi di antara dua entitas yang berhubungan hanya mungkin terjadi
sebuah kejadian atau transaksi pada kedua entitas.
Dimana
setiap tupel (baris) pada entitas A berhubungan dengan paling banyak
satu tupel pada entitas B, dan begitu juga sebaliknya setiap tupel pada
entitas B berhubungan dengan paling banyak satu tupel pada entitas A.
2. Kerelasian
banyak ke satu (many to one) atau satu ke banyak (one to many),
kerelasian ini terjadi atau transaksi di antara dua entitas yang
berhubungan hanya memungkinkan trjadi satu kali dalam entitas pertama
dan dapat trjadi lebih dari satu kali kejadian atau transaksi pada
entitas kedua.
· Satu ke banyak (one to many)
Dimana
satu tupel pada entitas A dapat berhubungan dengan banyak tupel pada
entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap tupel pada entitas B
berhubungan dengan paling banyak satu tupel pada entitas A.
· Banyak ke satu (many to one)
Dimana
setiap tupel pada entitas A dapat berhubungan dengan paling banyak satu
tupel pada entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap tupel pada
entitas A berhubungan dengan paling banyak satu tupel padaentitas B.
3. Kerelasian jenis banyak ke banyak (many to many)
Kerelasian
jenis ini terjadi jika kejadian atau transaksi diantara dua entitas
yang berhubungan memungkinkan terjadi lebih dari satu kali dalam entitas
pertama dan kedua.
Dimana
setiap tupel pada entitas A dapat berhubungan dengan banyak tupel pada
entitas B, dan demikian juga sebaliknya, dimana setiap tupel pada
entitas B dapat berhubungan dengan banyak tupel pada entitas A.
2. Langkah-langkah Membuat ER_Diagram
Untuk membuat ER_Diagram secara lengkap dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
· Indentifikasikan setiap entitas yang terlibat.
· Lengkapi masing-masing entitas dengan atribut yang sesuai.
· Tentukan primari key dari masing-masing entitas.
· Identifikasikan
setiap kerelasian berikut jenisnya yang terjadi di antara entitas
dengan membuat tabel daftar kerelasian antar entitas.
· Gambar simbol-simbol entitas, atribut, dan kerelasian antar entitas secara jelas dan tidak bertabrakan.
· Cek
ER_Diagram yang terbentuk, dalam hal: kelengkapan entitas, kelngkapan
atribut, kelengkapan kerelasian antar entitas dan jenis kerelasian antar
entitas.
POKOK BAHASAN 2
STRUCTURED QUERY LANGUAGE (SQL)
A. SQL (Structured Query Language)
SQL
merupakan suatu bahasa (language) standar menurut ANSI (American
National Standards Institute) yang digunakan untuk mengakses basis data.
SQL pertama kali ditererapkan pada sistem R (sebuah proyek riset pada
laboratorium riset San Jose, IBM). Kini SQL juga dijumpai pada sebagai
platform, dari mikrokomputer hingga mainframe. SQL dapat digunakan baik
secara berdiri sendiri maupun dilekatkan pada bahasa-bahasa lain seperti
C dan Delphi. SQL juga telah menjadi bagian dari sejumlah DBMS, seperti
Oracle, Sybase, MySQL, dan Informix.
B. Elemen SQL
Elemen dasar SQL mencakup pernyataan, nama, tipe data, konstanta, ekspresi, operator relasi, operator logika dan fungsi bawaan.
a. Pernyataan
Merupakan
perintah SQL yang meminta sesuatu tindakan kepada DBMS (Database
Management System). SQL memiliki kira-kira 30 pernyataan. Beberapa
pernyataan dasar SQL dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.1 Pernyataan SQL
Pernyataan | Keterangan |
CREATE | Menciptakan basis data, tabel atau indeks |
ALTER | Mengubah struktur tabel |
DROP | Menghapus basis data, tabel atau indeks |
COMMIT | Mengakhiri sebuah eksekusi transaksi data |
ROLLBACK | Mengembalikan ke keadaan semula sekiranya suatu transaksi gagal dilaksanakan |
INSERT | Menambahkan sebuah baris pada tabel |
UPDATE | Mengubah nilai pada sebuah baris |
SELECT | Memilih baris dan kolom pada tabel |
DELETE | Menghapus baris pada tabel |
GRANT | Menugaskan hak terhadap basis data kepada penguna atau grup pengguna |
REVOKE | Membatalkan hak tetrhadap basis data |
Yang semuanya dikelompokkan berdasarkan fungsinya masing-masing yaitu :
a. Data Definition Language (DLL) : digunakan untuk mendefinisikan data dengan menggunakan perintah : CREATE, DROP, ALTER.
b. Data
Manipulation Language (DML) : Digunakan untuk memanipulasi data dengan
menggunakan perintah : INSERT, SELECT, UPDATE, DELETE
c. Data Control Language (DCL) : Digunakan untuk mengontrol hak para pemakai data dengan perintah : GRANT, REVOKE.
b. Nama
Nama
digunakan sebagai identitas bagi objek-objek pada DBMS (Database
Management System). Contoh objek pada DBMS adalah tabel,kolom dan
pengguna.
c. Tipe Data
Setiap data memiliki tipe data. Berikut ini adalah tipe data dalam MySQL :
Tabel 2.2 Tipe data untuk numerik
Tipe | Keterangan | Range Nilai |
TINYINT | Nilai integer yang sangat kecil | Signed : -128 s.d. 127 Unsigned : 0 s.d. 255 |
SMALLINT | Nilai integer yang kecil | Signed : -32768 s.d.32767 Unsigned : 0 s.d. 65535 |
MEDIUMINT | Integer dengan nilai medium | Signed : -8388608 s.d. 8388607 Unsigned : 0 s.d. 16777215 |
INT | Integer dengan nilai standar | Signed : -2147483648 s.d. 2147483647 Unsigned : 0 s.d. 4294967295 |
BIGINT | Integer dengan nilai besar | Signed : -9223372036854775808 s.d 9223372036854775807 Unsigned : 0 s.d. 18446744073709551615 |
FLOAT | Bilangan desimal dengan single-precission | Minimum ± 1.175494351e-38 Maksimum ± 3.402823466e+38 |
DOUBLE | Bilangan desimal dengan double-precission | Minimum ± 2.220573858507201-308 Maksimum ± 1.7976931348623457e+308 |
DECIMAL (M,D) | Bilangan
float (desimal) yang dinyatakan sebagai string. M adalah jumlah digit
yang disimpan dalam suatu kolom, N adalah jumlah digit dibelakang koma | Tergantung nilai pada M dan D |
Keterangan :
Signed dan Unsigned adalah atribut untuk tipe data numerik
- Signed : data yang disimpan dalam suatu kolom dapat berupa data negatif dan positif.
- Unsigned
: digunakan agar data yang dimasukkan bukan data negatif (>=0). Tipe
data float tidak dapat dinyatakan dengan unsigned.
Tabel 2.3 Tipe data string atau karakter
Tipe | Keterangan | Ukuran Maksimum |
CHAR(n) | String karakter dengan panjang yang tetap, yaitu n | 1 M byte |
VARCHAR(n) | String karakter dengan panjang yang tidak tetap, maksimum n | 1 M byte |
TINYBLOB | BLOB(Binary Large Object) yang sangat kecil | 2 -1 byte |
BLOB | BLOB berukuran kecil | 2 -1 byte |
MEDIUMBLOB | BLOB berukuran sedang | 2 -1 byte |
LONGBLOB | BLOB berukuran besar | 2 -1 byte |
TINYTEXT | String teks yang sangat kecil | 2 -1 byte |
TEXT | String teks berukuran kecil | 2 -1 byte |
MEDIUMTEXT | String teks berukuran medium(sedang) | 2 -1 byte |
LONGTEXT | String teks berukuran besar | 2 -1byte |
ENUM | Enumerasi, kolom dapat diisi dengan satu member enumerasi | 65535 anggota |
SET | Himpunan, kolom dapat diisi dengan beberapa nilai anggota himpunan | 64 anggota himpunan |
Tabel 2.4 Tipe data tanggal dan jam
Tipe | Range | Format |
DATE | “1000-01-01” s.d. “9999-12-31” | “0000-00-00” |
TIME | “-832:59:59” s.d. “838:59:59” | “00:00:00” |
DATETIME | “1000-01-01 00:00:00” s.d. “9999-12-31 23:59:59” | “0000-00-00 00:00:00” |
d. Konstanta
Konstanta
menyatakan nilai yang tetap atau tidak berubah. Konstanta sering
dipakai pada perintah SELECT. Konstanta di bagi menjadi 2 :
1. Konstanta bertipe numerik : 200, -3, 1500, 3.25
2. Konstanta bertipe karakter : ‘Teknik Informatika’
Keterangan:
Konstanta
bertipe karakter atau String diapit oleh tanda petik tunggal. Dan
konstanta dengan nilai pecahan desimal adalah berupa tanda titik.
e. Operator Aritmatika
Operator Aritmatika adalah ekspresi untuk memperoleh suatu nilai dari hasil perhitungan.
Contoh : harga*jumlah+2
f. Operator Relasi
Merupakan
operator yang digunakan untuk membandingkan suatu nilai dengan nilai
yang lain. Biasanya operator relasi digunakan bersamaan dengan operator
logika dalam membantu untuk menampilkan informasi dengan criteria
tertentu.
g. Operator Logika
Operator logika ada 3 yaitu OR, AND dan NOT
h. Operator Pembanding
Table 2.8 Operator Pembanding
Simbol | Keterangan |
IS NOT NULL | Apakah sebuah nilai adalah tidak kosong (not null) |
IS NULL | Apakah sebuah nilai adalah kosong (null) |
BETWEEN | Apakah suatu nilai di antara dua batasan nilai |
IN | Apakah suatu nilai berada di dalam pilihan yang ada |
NOT IN | Apakah suatu nilai tidak berada dalam pilihan yang ada |
LIKE | Apakah suatu nilai sesuai dengan criteria tertentu |
NOT LIKE | Apakah suatu nilai tidak sesuai dengan kriteria tertentu |
i. Anggrate Function (Fungsi Agregat)
Fungsi
adalah sebuah subprogram yang menghasilkan suatu nilai jika dipanggil.
Fungsi agregat adalah fungsi standar di dalam SQL, suatu fungsi yang
digunakan untuk melakukan summary, fungsi statistic standar yang
dikenakan pada suatu table atau query.
1. SUM(ekspresi)
Fungsi ini digunakan untuk mendapat nilai total dari suatu kolom pada suatu table.
2. AVG(ekspresi)
Fungsi
ini digunakan untuk mencari rata-rata nilai dalam suatu kolom dari
suatu table atau ekspresi. Ekspresi dalam fungsi AVG umumnya adalah nama
kolom. Kolom yang dicari nilai rata-ratanya adalah kolom dengan tipe
data numeric.
3. COUNT(x)
Fungsi
ini digunakan untuk mencari nilai rata-rata dalam suatu kolom dari
suatu table. X adalah nama kolom yang ingin dicari jumlah barisnya.
4. MAX(ekspresi)
Fungsi
ini digunakan untuk mencari nilai terbesar dari suatu kolom dari suatu
table kolom yang dicari nilai terbesarnyamemiliki tipe data numeric
5. MIN(ekspresi)
Fungsi
ini digunakan untuk mencari nilai terkecil dari suatu kolom dari suatu
table kolom yang dicari nilai terkecilnya memiliki tipe data numerik.
65 MySQL (My Structured Query Languange)
MySQL
adalah Relational Database Management System (RDBMS) yang
didistribusikan secara gratis dibawah license GPL (General Public
License). Setiap orang bebas menggunakan MySQL tetapi harus bersifat
open source. MySQL menggunakan bahasa SQL (Structured Query Languange)
Kelebihan MySQL dalam mengelolah data adalah :
· Kecepatan, MySQL mempunyai kecepatan paling baik disbanding RDBMS lainnya.
· Mudah
di gunakan, perintah dalam MySQL dan aturan-aturannya relative mudah
diingat dan diimplementasikan karena MySQL menggunakan SQL sebagai
bahasa standar database.
· Open
source, MySQL sudah menggunakan konsep open source, artinya siapa pun
dapat ikut dalam mengembangkan MySQL dan hasil pengembangannya
dipublikasikan kepada pemakai.
· Kapabilitas,
MySQL mampu memproses data yang tersimpan dalam database dengan jumlah
50 juta record, 60.000 table dan 5.000.000.000 juta baris.
· Biaya
murah, pemakai dapat menggunakan MySQL tanpa harus mengeluarkan biaya
yang cukup mahal selama mengikuti konsep open source.
· Keamanaan,
MySQL menerapkan sistem keamanaan dan hak akses secara bertingkat,
termasuk dukungan dengan keamanan data secara pengacakan lapisan data.
· Lintas
platform, MySQL dapat dijalankan pada beberapa sistem operasi
diantaranya yaitu Linux, Windows, FreeBSD, Novel Netware, Sun Solaris,
SCO Open Unix dan IBM’s AIX.
a. Instalasi MySQL-.0.22-WIN32 :
1. Jalankan file setup mysql, yaitu MySQL-.0.22-WIN32.exe
2. Pilih tombol Next kemudian muncul kotak dialog
3. Pilih Custom, kemudian pilih tombol Next. Kemudian tampil dialog
4. Klik tanda silang pada Developer Components, kemudian pilih This feature will be installed on local hard drive
5. Kemudian pilih tombol Change…, pada folder name ubah menjadi c:/mysql
6. Pilih Ok, kemudian pilih tombol Next, dan pilih tombol Install, maka proses instalasi dimulai.
7. Berikutnya muncul dialog account, pilih skip sign-up dan klik tombol Next
8. Klik tombol finish dan tombol Next
9. Pilih Standart Configuration dan klik tombol Next
10. Pilih
tombol Next. Kemudian muncul gambar berikut ini. masukkan password yang
diinginkan pada kotak isian Ne Root Password dan Confirm berikut ini
untuk Securitas, misalnya umsida. Klik tombol Next.
11. Klik tombol Execute sebagai tahap akhir.
12. Klik Finish
b. Melakukan Koneksi ke MySQL :
Cara 1 :
1. Melalui cmd , masuk kedirektori utama MySQL dengan cara sebagai berikut (yang diketik hanya yang digaris bawah) :
C:\>cd c:\xampp\mysql\bin
2. Setelah
itu ketikkan perintah berikut (yang diketik hanya yang digaris bawah).
Selanjutnya akan ada respon dari server seperti gambar berikut:
C:\xampp\mysql\bin>mysql –u root
Tampilan tersebut di atas menandakan bahwa telah berhasil melakukan koneksi ke server.
c. Merubah Prompt MySQL :
Rubahlah nama prompt mysql dengan nama dan nim masing-masing mahasiswa.
Syntax :
Mysql> prompt prakBD/Irsya(165) > (spasi) (enter)
POKOK BAHASAN 3
DATA DEFINITION LANGUAGE (DDL)
A. Data Definition Language (DLL)
DLL
merupakan bagian dari sql yang digunakan untuk mendefinisikan struktur
dan kerangka data dan objek basis data. Bisa juga dikatakan merupakan
kelompok perintah yang berfungsi untuk mendefinisikan atribut-atribut
basis data, tabel, batasan-batsan terhadap suatu atribut, serta hubungan
antar tabel.
Tabel 3.1 Perintah-perintah dalam DLL
Perintah | Keterangan |
Create Database | Membuat basis data |
Drop Database | Menghapus basis data |
Create Table | Membuat tabel |
Alter Table | Mengubah atau menyisipkan kolom pada tabel |
Drop Table | Menghapus tabel dari basis data |
Create Index | Membuat index |
Drop Index | Menghapus index |
B. Perintah-perintah DDL
Berikut ini perintah-perintah sql untuk Data Definition Language :
a. Membuat Database
Syntax :
CREATE DATABASE namadatabase;
Dimana:
Nama database yang dibuat tidak boleh mengandung spasi dan tidak boleh memiliki nama yang sama dengan database lain di MYSQL. Berikut ini perintah untuk membuat basis data dengan nama perpustakaan.
Mysql> create database perpustakaan;
b. Menampilkan daftar Database
Untuk menampilkan daftar basis data yang ada di Mysql dapat menggunakan perintah
SHOW DATABASE;
Berikut ini perintah untuk menampilkan daftar basis data:
Mysql> show databases;
c. Menghapus database
Untuk melakukan penghapusan terhadap basis data yang sudah dibuat.
Syntax :
DROP DATABASE namadatabase;
Dimana :
Database
yang akan dihapus harus sesuai dengan nama database. Berikut ini
perintah untuk menghapus database dengan nama perpustakaan:
Mysql> drop database perpustakaan;
d. Mengaktifkan Database
Sebelum
membuat suatu tabel, terlebih dahulu harus mengaktifkan database yang
akan digunakan untuk menyimpan tabel-tabel tersebut dengan perintah :
USE namadatabase;
Karena
database yang sudah dibuat telah dihapus maka buat kembali database
perpustakaan. Kemudian aktifkan aktifkan database tersebut dengan
perintah :
Mysql> use perpustakaan;
e. Membuat Tabel
Dalam basis data tabel atau field berfungsi untuk menyimpan record atau data. Untuk membuat tabel Syntaxnya adalah :
CREATE TABLE namatabel
(
Field1 TipeData1 ([lebar]),
Field2 TipeData2 ([lebar]),
. . .
Field3 TipeData3 ([lebar]));
Keterangan :
Nama
tabel tidak boleh mengandung spasi (space) tetapi jika menginginkan ada
spasi harus menggunakan tanda penghubung ( nama_tabel ). Field1
merupakan atribut pertama dan TipeData1 merupakan tipe data untuk
atribut pertama. Jika ingin membuat tabel dengan atribut lebih dari
satu, maka setelah pendefinisian tipe data sebelumnya diberikan tanda
koma(,).
Berikut ini perintah untuk membuat tabel dengan nama pengarang :
Mysql> create table pengarang (
kode_pengarang varchar(5),
nama_pengarang varchar(35));
Syntax tambahan :
Maka tabel pengarang telah terbentuk, untuk melihat hasilnya dapat digunakan perintah:
Mysql> SHOW TABLES;
Untuk melihat struktur tabel yang telah dibuat (dalam hal ini buku) syntaxnya adalah :
DESC namatabel;
Contoh:
Mysql> desc pengarang;
a. Mendefinisikan null/not null
Ketika
membuat tabel, beberapa field harus diatur agar field tertentu harus
diisi. Biasanya field ini adalah sebagai field utama atau kunci, juga
sebagai identifikasi sehingga tidak boleh kosong.
Syntax :
CREATE TABLE namatabel
(
Field1 TipeData1 ([lebar]) NOT NULL,
Field2 TipeData2 ([lebar]) NOT NULL,
. . .
Field3 TipeData3 ([lebar]));
Contoh :
Mysql> create table pengarang (
Kode_pengarang varchar(5) not null,
Nama_pengarang varchar(35) not null);
a. Mendefinisikan Nilai Barang Bawaan (Default)
Nilai
default adalah nilai yang otomatis diberikan oleh sistem untuk suatu
atribut ketika ada penambahan baris baru, sementara nilai pada atribut
tersebut tidak diisi oleh pengguna.
Syntax :
CREATE TABLE namatabel(
Field1 TipeData1 ([lebar]),
Field2 TipeData2 DEFAULT nilai);
Dimana nilai adalah default dari atribut tersebut.
Contoh :
Mysql>create table buku (
Kode_buku varchar(5) not null,
Judul_buku varchar(15) not null,
Harga integer default 0,
Tahun_terbit varchar(5),
Kode_pengarang varchar(5),
Kode_penerbit varchar(5));
b. Menentukan kunci primer(Primary Key) Pada Tabel
Key
adalah satu gabungan dari beberapa atribut yang dapat membedakan semua
jeis basis dat (row) dalam tabel secara unik. Key didalam database
berfungsi sebagai suatu cara untuk mengidentifikasi dan menghubungkan
satu tabel data dengan tabel lain.
Primary
key adalah suatu atribut atau set minimal atribut yang tidak hanya
mendefinisikan secara unik suatu kejadian spesifik tetapi juga dapat
mewakili kejadian dari suatu kejadian.
Terdapat tiga cara untuk membuat primary key. Berikut ini adalah syntax untuk membuat primary key Field1.
Cara 1 :
CREATE TABLE namatable
(
Field1 TipeData1 ([lebar]) NOT NULL PRIMARY KEY,
Field2 TipeData2 ([lebar])
);
Cara 2 :
CREATE TABLE namatable
(
Field1 TipeData1 ([lebar]),
Field2 TipeData2 ([lebar]),
PRIMARY KEY (field1)
);
Cara 3 :
ALTER TABLE namatable ADD CONSTRAINT namaconstraint PRIMARY KEY (namakolom);
Brikut
ini perintah untuk membuat tabel pengarang dengan atribut
kode_pengarang tipe datanya varchar(5), nam_pengrang tipe datanya
varchar(15) dengan mendefinisikan nilai not null dan primary key untuk
atribut kode_pengarang :
Contoh 1 :
Mysql>create table pengarang (
Kode_pengarang varchar (5) not null primary key,
Nama_pengarang varchar (15) not null);
Contoh 2 :
Mysql> create table pengarang (
Kode_pengarang varchar (5) not null,
Nama_pengarang varchar (15) not null,
Primary key (kode_pengarang));
Contoh 3 :
Mysql> create table pengarang (
Kode_pengarang varchar (5) not null,
Nama_pengarang varchar (15) not null);
Penambahan primary key :
Mysql> alter table pengarang add constraint pk primary key (kode_pengarang);
c. Menghapus Primary Key Pada Tabel
Perintah :
Cara 1 : Jika primary key dibuat dengan menggunakan alter table :
ALTER TABLE namatable DROP CONSTRAINT namaconstraint;
Cara2 :Jika primary key dibuat melalui create table :
ALTER TABLE namatable DROP PRIMARY KEY;
Berikut ini perintah yang digunakan untuk menghapus primary key pada tabel buku :
Mysql> alter table pengarang drop primary key;
d. Menentukan Foreign Key Pada Tabel
Foreign
Key adalah salah satu set atribut atau set atribut sebagai key
penghubung kedua tabel dan melengkapi satu relationship (hubungan)
terhadap primary key yang menunjukan keinduknya. Jika sebuah primary key
berhubungan ke table/entity lain, maka keberadaan primary key pada
entity tersebut disebut sebagai foreign key.
Untuk
membuat foreign key, maka harus dipastikan bahwa tabel dan atribut yang
dirujuk (tabel induk dari foreign key) sudah didefinisikan terlebih
dahulu. Perintah yang digunakan sebagai berikut :
CREATE TABLE namatable
(
Field 1 TipeData1 ([lebar]),
Field2 TipeData2 ([lebar]),
FOREIGN KEY (field2) REFERENCSE namatabel induk (namafieldinduk) ON UPDATE CASCADE ON DELETE NO ACTION
(
Atau
ALTER
TABLE nama tabel ADD CONSTRAINT nama constraint FOREIGN KEY (namafiled)
REFERENCES namatabelinduk (namafieldinduk) ON UPDATE CASCADE ON DELETE
NO ACTION;
Berikut ini perintah untuk membuat tabel buku beserta kolom-kolomnya :
Mysql> create table buku (
Kode_buku varchar (5) not null primary key,
Judul_buku varchar (15) not null,
Harga integer default 0,
Tahun_terbit varchar (5),
Kode_pengarang varchar (5),
Kode_penerbit varchar (5),
Foreign key (kode_pengarang) references
pengarang (kode_pengarang) on update cascade
on delete no action);
Atau
Mysql> create table buku (
Kode_buku varchar (5) not null primary key,
Judul_buku varchar (15) not null,
Harga integer default 0,
Tahun_terbit varchar (5),
Kode_pengarang varchar (5),
Kode_penerbit varchar (5));
Mysql>
alter table buku add constraint fk foreign key (kode_pengarang)
references pengarang (kode_pengarang) on update cascade on delete no
action;
e. Menghapus Foreign Key
Foreign Key yang sudah dibuat dapat dihapus dengan perintah :
ALTER TABLE namatabel DROP FOREIGN KEY namaconstraint;
Berikut ini perintah untuk menghapus foreign key pada tabel buku :
Mysql> alter table buku drop foreign key fk;
f. Mengubah Struktur Tabel
Tabel
yang sudah dibuat dapat dilakukan perubahan strukturnya sperti
penambahan atribut (field), penghapusan atribut (field) bahkan mengganti
lebar field dari tabel tersebut. Perintah yang digunakan adalah ALTER
TABLE.
ü Menambah Atribut Baru Pada Tabel
Syntax :
ALTER TABLE namatable ADD fieldbaru tipe;
Dimana :
Nama
tabel adalah nama tabel yang akan ditambah fieldnya. Fieldbaru adalah
nama atribut yang akan ditambahkan. Berikut ini perintah untuk menambah
atribut keterangan dengan tipe data varchar (25) kedalam tabel buku :
Mysql>alter table buku add keterangan varchar (25);
ü Mengubah Tipe Data atau Lebar Atribut Pada Tabel
Syntax :
ALTER TABLE namatabel MODIFY COLUMN field tipe;
Dimana :
Namatabel
nama tabel yang akan diubah tipe data atau lebar atributnya. Field
adalah atribut yang akan diubah ole tipe data atau lebarnya. Tipe adalah
tipe data baru atau tipe data lama dengan lebar atribut yang berbeda.
Berikut ini perintah untuk mengubah tipe data untuk atribut keterangan
dengan char (20) :
Mysql> alter table buku modify column keterangan char (20) ;
ü Mengubah Nama Atribut Field Pada Tabel
Syntax :
ALTER TABLE namatable CHANGE COLUMN namalamafield namabaru field tipedatanya;
Dimana :
Namatabel
adalah nama tabel yanga akan dirubah nama atributnya, namafield adalah
atribut yang akan diganti namnya, namabarufield adalah nama baru
atribut, tipe datanya adalah tipe data atribut tersebut. Berikut ini
perintah untuk mengubah nama atribut keterangan menjadi ket :
Mysql> alter table buku change column keterangan ket char (20);
ü Menghapus Atribut (Field) Pada Tabel
Syntax :
ALTER TABLE namatable DROP COLUMN namakolom;
Berikut ini untuk menghapus atribut ket pada tabel buku :
Mysql> alter table buku drop ket;
g. Menghapus Tabel
Tabel sudah dibuat dapat dihapus dengan menggunakan perintah DROP TABLE. Syntax sebagai berikut :
DROP TABLE namatabel;
Tabel yang akan dihapus sesuai dengan nama tabel, berikut ini perintah untuk menghaous tabel dengan nama pengarang :
Mysql> drop table buku;
POKOK BAHASAN 4
DATA MANIPULATION LANGUAGE (DML)
A. Data manipulation Language (DML)
Data
Manipulation Language (DDL) merupakan perintah-perintah yang berfungsi
untuk melakukan manipulasi data ataupun objek-objek yang ada di dalam
tabel. Antara lain : perintah untuk memilih data (query), menyisipkan,
mengubah, dan menghapus data dalam basis data
Bentuk Manipulasi yang dapat dilakukan oleh DML diantaranya adalah :
1. Melakukan pencarian kembali data lama
2. Penyisipan data baru ke dalam tabel
3. Penghapusan data
4. Pengubahan data
5. Menampilkan data dengan kriteria tertentu
6. Menampilkan data secara terurut
DML menurut jenisnya dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu :
1. Prosedural,
DML membutuhkan pemakai untuk menspesifikasikan data apa yang dibutuhan
dan bagaimana cara mendapatkannya, Contoh paket bahasa prosedural
adalah dBase III, FoxBase.
2. Non
Prosedural, DML membutuhkan pemakai untuk menspesifikasikan data apa
yang dibutuhkan tanpa tahu bagaimana cara mendapatkannya. Contoh paket
bahasa non prosedural adalah SQL (Structured Query Language) atau Query
By Example (QBE).
B. Perintah DML sebagai berikut :
a. INSERT
Perintah INSERT digunakan untuk menambahkan baris pada suatu tabel.
Terdapat dua cara untuk menambah baris, yaitu :
Cara 1 :
Menambah baris dengan mengisi data langsung pada setiap kolom tanpa menyertakan struktur tabel :
INSERT INTO namatabel VALUES (nilai1, nilai2, nilai-n);
Cara 2 :
Menambah baris dengan menyertakan struktur tabel dalam mengisi data pada setiap kolom :
INSERT INTO namatabel (kolom1, kolom2, kolom-n) VALUES (nilai1, nilai2, nilai-n);
Berikut ini perintah untuk menambahkan baris pada tabel buku :
Cara 1 :
Mysql> insert into buku values (‘B001’,’Sistem Basis Data’,25000,’2004’,’P001’,’T001’) ;
Cara 2 :
Mysql>
insert into buku (kode_buku, judul_buku, harga, tahun_terbit,
kode_pengarang, kode_penerbit) values (‘B002’,’Sistem
Informasi’,50000,’2003’,’P001’,’T001’) ;
Keterangan :
Jika
data bertipe string, date atau time (contoh : B001, Sistem Basis Data,
2007-11-10) maka pemberian nilai diapit dengan tanda petik tunggal
(‘B001’) atau petik ganda (“B001”). Jika data bertipe numerik (2500,
400) maka pemberian nilainya tidak diapit tanda petik tunggal maupun
ganda.
b. UPDATE
Perintah UPDATE digunakan untuk mengubah isi data pada satu atau beberapa kolom pada suatu tabel.
Syntax :
UPDATE namatabel SET kolom1 = nilai1, kolom2 = nilai2 [WHERE kondisi];
Perintah
dalam tanda [] bersifat opsional untuk mengubah suatu baris dengan
suatu kondisi tertentu. Berikut ini perintah untuk mengubah baris pada
tabel pengarang dengan data sebagai berikut :
Mysql> select * from buku;
Contoh 1 : mengubah semua nilai pada kolom judul_buku menjadi ‘Basis Data’ :
Mysql> update buku set judul_buku=’Basis Data’;
Contoh 2 : mengubah nilai pada kolom judul_buku menjadi Basis Data Terpadu dimana nilai pada kolom kode_buku adalah B001 :
Mysql> update buku set judul_buku=’Basis Data Tepadu’ where kode_buku=’B001’;
c. SELECT
Perintah SELECT digunakan untuk menampilkan isi dari suatu tabel yang dapat di hubungkan dengan tabel yang lainnya
1) Menampilkan data untuk semua kolommenggunakan asterisk(*)
Syntax : SELECT * FROM namatabel;
Berikut ini perintah untuk menampilkan semua data pada tabel buku :
Mysql> select * from buku;
2) Menampilkan data untuk kolom tertentu
Syntax : SELECT kolom1,kolom2,kolom-n FROM namatabel;
Berikut ini perintah untuk menampilkan data pada tabel buku dengan kolom yang ditampilkan adalah kolom kode_buku :
Mysql> select kode_buku from buku;
3) Menampilkan data dengan kondisi data tertentu dengan klausa WHERE
Syntax : SELECT * FROM namatabel WHERE kondisi;
Berikut ini perintah untuk menampilkan data pada tabel buku dimana nilai pada kolom kode_buku adalah B001 :
Mysql> select * from buku where kode_buku=’B001’;
Beberapa
operator perbandingan yang dapat digunakan pada klausa WHERE selain “=”
adalah : > (lebih dari), < (kurang dari), < > (tidak sama
dengan), >= (lebih dari atau sama dengan), <= (kurang dari atau
sama dengan). Adapun operator lain, yaitu : AND, OR, NOT, BETWEEN-AND,
IN dan LIKE. Berikut ini data yang ada pada tabel buku :
Mysql> select * from buku;
Contoh 1 : Perintah untuk menampilkan data pada tabel buku dimana nilai harga berkisar dari 25000 hingga 50000 :
Mysql> select * from buku where harga>=25000 and harga<=50000;
Atau
Mysql> select * from buku where harga between 25000 and 50000;
Contoh 2 : Perintah untuk menampilkan data pada tabel buku dimana nilai harga sama dengan 25000 atau 50000 :
Mysql> select * from buku where harga=25000 or harga=50000;
Atau
Mysql> select * from buku where harga in (25000,50000);
Contoh 3 : Perintah untuk menampilkan data pada tabel buku dimana nilai pada kolom judul_buku tidak sama dengan basis data:
Mysql> select * from buku where not judul_buku=’Basis Data Terpadu’;
Atau
Mysql> select * from buku where judul_buku<>’Basis Data Terpadu’;
Contoh 4 : Isi tabel buku
Mysql> select * from buku;
Perintah
untuk menampilkan data pada tabel buku dimana data pada kolom tertentu
diawali dengan nilai tertentu, misalnya pada kolom judul_buku dimana
diawali dengan karakter ‘B’ :
Mysql> select * from buku where judul_buku like ‘B%’;
4) Memberikan nama lain pada kolom
Syntax :
SELECT namakolomlama AS namakolombaru FROM namatabel;
Berikut ini perintah untuk memberikan nama lain pada kolom judul_buku menjadi judul pada tabel buku :
Mysql> select judul_buku as judul from buku;
5) Menggunakan alias untuk nama tabel
Syntax :
SELECT nmalias.jenis, nmalias.harga FROM namatabel nmalias;
Berikut ini perintah untuk memberikan alias pada tabel buku :
Mysql> select j.judul_buku, j.harga from buku j;
6) Menampilkan data lebih dari dua tabel
Syntax :
SELECT * FROM namatabel1, namatabel2, namatabel-n;
Isi tabel pengarang :
Mysql> select * from pengarang;
Isi tabel buku :
Mysql> select * from buku;
Berikut ini perintah untuk menampilkan semua data pada tabel pengarang dan buku :
Mysql> select * from pengarang, buku;
7) Operator Comparison ANY dan ALL
a. Operator
ANY digunakan berkaitan dengan subquery. Operator ini menghasilkan TRUE
(benar) jika paling tidak salah satu perbandingan dengan hasil subquery
menghasilkan nilai TRUE. Ilustrasinya :
Gaji > ANY (S)
Jika subquery S menghasilkan G1, G2, …, Gn, maka kondisi diatas identik dengan :
(gaji > G1) OR (gaji > G2) OR … OR (gaji > Gn)
Contoh : Perintah untuk menampilkan semua data pengarang yang harga bukunya bukan yang terkecil :
Mysql> select * from buku where harga > ANY (select kode_pengarang from pengarang);
b. Operator
ALL digunakan untuk melakukan perbandingan dengan subquery. Kondisi
dengan ALL menghasilkan nilai TRUE (benar) jika subquery tidak
menghasilkan apapun atau jika perbandingan menghasilkan TRUE untuk
setiap nilai query terhadap hasil subquery.
Contoh : Perintah untuk menampilkan data pengarang yang harganya paling tinggi :
Mysql> select * from buku where harga >= ALL (select kode_pengarang from pengarang);
8) Aggregate Function (COUNT, SUM, AVG, MIN, MAX)
a. COUNT
Perintah
yang digunakan untuk menghitung jumlah baris suatu kolom pada tabel.
Contoh : Perintah untuk menghitung jumlah baris kolom kode_buku pada
tabel buku :
Mysql> select count(kode_buku) from buku;
b. SUM
Perintah
yang digunakan untuk menghitung jumlah nilai suatu kolom pada tabel.
Contoh : Perintah untuk menghitung jumlah nilai kolom harga pada tabel
buku :
Mysql> select sum(harga) from buku;
c. AVG
Perintah
yang digunakan untuk menghitung rata-rata dari nilai suatu kolom pada
tabel. Contoh : Perintah untuk menghitung rata-rata dari kolom harga
pada tabel buku :
Mysql> select avg(harga) from buku;
d. MIN
Perintah
yang digunakan untuk menampilkan nilai terkecil dari suatu kolom pada
tabel. Contoh : Perintah untuk menampilkan nilai terkecil dari kolom
harga pada tabel buku :
e. MAX
Perintah
yang digunakan untuk menampilkan nilai terbesar dari suatu kolom pada
tabel. Contoh : Perintah untuk menampilkan nilai terbesar dari kolom
harga pada tabel buku :
Mysql> select max(harga) from buku;
9) SQL dengan GROUP BY dan HAVING
Klausa GROUP BY digunakan untuk melakukan pengelompokan data. Sebagai contoh, terdapat tabel buku dengan data sebagai berikut :
Mysql> select * from buku;
Akan
ditampilkan hanya kolom tahun_terbit dan digabungkan dengan
SUM(jml_buku) yang dikelompokkan berdasarkan kolom tahun_terbit pada
tabel buku :
Mysql> select sum(jml_buku) from buku group by tahun_terbit;
Klausa
HAVING digunakan untuk menentukan kondisi bagi klausa GROUP BY.
Kelompok yang memenuhi HAVING saja yang akan dihasilkan. Contoh :
Perintah untuk menampilkan data hanya kolom tahun_terbit yang
dikelompokkan berdasarkan kolom tahun_terbit, dimana jumlah buku
berdasarkan kelompoknya harus lebih besar dari satu pada tabel buku :
Mysql> select kode_pengarang from buku group by kode_pengarang having count(kode_buku) > 1;
10) ORDER BY
Klausa
ORDER BY digunakan untuk mengurutkan data berdasarkan kolom tertentu
sesuai dengan tipe data yang dimiliki. Contoh : Perintah untuk
mengurutkan data buku berdasarkan kolom judul :
Mysql> select * from buku order by judul;
Atau tambahkan ASC untuk pengurutan secara Ascending (menaik)
Mysql> select * from buku order by judul asc;
Atau tambahkan DESC untuk pengurutan secara descending (menurun)
Mysql> select * from buku order by judul desc;
d. DELETE
Perintah DELETE digunakan untuk menghapus satu baris, baris dengan kondisi tertentu atau seluruh baris. Syntax :
DELETE FROM namatabel [WHERE kondisi];
Perintah
dalam tanda [] bersifat opsional untuk menghapus suatu baris dengan
suatu kondisi tertentu. Berikut ini perintah untuk menghapus baris pada
tabel buku dengan data sebagai berikut :
Mysql> select * from buku;
Contoh 1 : Jika ingin menghapus seluruh baris pada tabel buku :
Mysql> delete from buku;
Contoh
2 : Jika ingin menghapus baris yang memiliki nilai ‘B001’ pada kolom
kode_buku pada tabel buku maka perintahnya sebagai berikut :
Mysql> delete from buku where kode_buku=’B001’;
Contoh
3 : Jika Ingin menghapus baris yang memiliki nilai ’Basis Data Terpadu’
pada kolom judul_buku pada tabel buku maka perintahnya sebagai berikut :
Mysql> delete from buku where judul_pengarang=’Basis Data Terpadu’;
POKOK BAHASAN 5
QUERY DAN VIEW
A. Query
Query
merupakan suatu proses pengolahan data yang digunakan untuk memberikan
hasil dari basis data berdasarkan kriteria tertentu. Query tidak hanya
membaca atau mengambil data, query biasanya melibatkan beberapa tabel
yang direlasikan dengan menggunakan field kunci. Namun query juga dapat
digunakan pada satu tabel saja, tetapi hasilnya kurang informatif dan
terbatas.
1. Aturan dalam melakukan query antar tabel :
a. Setiap field disebutkan bersama dengan nama tabelnya, dipisahkan tanda titik (.)
Syntax : Namatabel.namafield.
Contoh : buku.kode_buku artinya field kode_buku dari tabel buku.
b. Setiap
tabel yang terlibat dalam proses query harus disebutkan dalam klausa
FROM, dengan pemisah koma (,). Dimana urutan tabel tidak mempengaruhi
proses query
Contoh : FROM buku, anggota.
c. Kondisi dalam klausa WHERE mempengaruhi jenis join yang tercipta.
2. Jenis-jenis join pada query :
a. Operator Cross Join
Operator
ini berguna untuk melakukan operasi penggabungan dengan perkalian
kartesain. Namun penggabungan jenis ini jarang digunakan karena tidak
menghasilkan nilai informasi yang efektif.
Contoh :
select * from buku CROSS JOIN bagian LIMIT 5;
b. Operator Inner Join
Inner
join digunakan untuk menampilkan data dari dua tabel yang berisi data
sesuai dengan syarat dibelakang on (tidak boleh null), dengan kata lain
semua data dari tabel kiri mendapat pasangan data dari tabel sebelah
kanan. Berikut ini perintah untuk menampilkan data dari tabel pengarang
dan buku dengan syarat berdasarkan kolom kode_pengarang :
Mysql> select * from pengarang join buku on (pengarang.kode_pengarang=buku.kode_pengarang);
c. Operator Equijoin
Equijoin adalah penggabungan antar tabel dengan menggunakan operator ‘=’ pada kondisi klausa WHERE
Contoh :
SELECT
buku.kode_buku, buku.judul_buku,
pengarang.kode_pengarang, pengarang.nama_pengarang FROM buku, pengarang
WHERE buku.kode_pengarang = pengarang.kode_pengarang;
d. Operator Self-Join
Self-join adalah jenis penggabungan antar field dari tabel yang sama. Untuk melakukan penggabungan self-join menggunakan alias.
Contoh :
SELECT a.kode_buku, b.judul_buku FROM buku a, buku b WHERE a.harga=’25000’ AND a.harga=’25000’;
e. Operator Natural Join
Operator ini digunakan untuk melakukan operasi equijoin dengan memperlakukan nama-nama kolom yang sama sebagai kolom penghubung.
Contoh :
SELECT buku.kode_buku, buku.judul_buku, pengarang.kode_pengarang, pengarang.nama_pengarang FROM buku NATURAL JOIN pengarang
Natural Join dibedakan menjadi 2 yaitu :
· Natural Left Join
Natural
left join digunakan untuk menampilkan semua data dari tabel sebelah
kiri perintah natural left join beserta pasangannya dari tabel sebelah
kanan. Meskipun terdapat data dari sebelah kiri tidak memiliki pasangan,
tetap akan ditampilkan dengan pasangannya berupa nilai NULL.
Mysql> select *from pengarang natural left join buku;
· Natural Right Join
Natural
right join digunakan untuk menampilkan semua data dari tabel sebelah
kanan perintah natural right join beserta pasangannya dari tabel sebelah
kiri. Meskipun terdapat data dari sebelah kanan tidak memiliki
pasangan, tetap akan ditampilkan dengan pasangannya berupa nilai NULL.
Mysql> select * from pengarang natural right join buku;
3. UNION, INTERSECT dan EXCEPT
1. UNION
UNION merupakan operator yang digunakan untuk menggabungkan hasil query,
dengan ketentuan jumlah, nama dan tipe kolom dari masing-masing tabel
yang akan ditampilkan datanya harus sama. Berikut ini perintah untuk
memperoleh data pada tabel buku dimana tahun penerbitan2003 dan 2004 :
Mysql>
select tahun_terbit, judul from buku where tahun_terbit=’2003’ union
> select tahun_terbit, judul from buku where tahun_terbit=’2004’;
Perintah di atas identik dengan :
Mysql> select tahun_terbit, judul from buku where tahun_terbit=’2003’ or tahun_terbit =’2004’;
Namun tidak semua penggabungan dapat dilakukan dengan OR, yaitu jika bekerja pada dua tabel atau lebih.
2. INTERSECT
INTERSECT merupakan operator yang digunakan untuk memperoleh data dari dua buah query dimana data yang ditampilkan adalah yang memenuhi kedua query tersebut dengan ketentuan jumlah, nama dan tipe kolom dari masing-masing tabel yang akan ditampilkan datanya harus sama.
Syntax :
SELECT * FROM namatabel1 INTERSECT SELECT * FROM namatabel2
Pada
MySQL tidak terdapat operator INTERSECT namun sebagai gantinya dapat
menggunakan operator IN seperti contoh 1 pada bagian Nested Queries.
3. EXCEPT / Set Difference
EXCEPT merupakan operator yang digunakan untuk memperoleh data dari dua buah query dimana data yang ditampilkan adalah data yang ada pada hasil query 1 dan tidak terdapat pada data dari hasil query 2 dengan ketentuan jumlah, nama dan tipe kolom dari masing-masing tabel yang akan ditampilkan datanya harus sama.
Syntax :
SELECT * FROM namatabel1 EXCEPT SELECT * FROM namatabel2
Pada
MySQL tidak terdapat operator EXCEPT namun sebagai gantinya dapat
menggunakan operator NOT IN seperti contoh 2 pada bagian Nested Queries.
4. Nested Queries / Subquery (IN, NOT IN, EXISTS, NOT EXISTS)
Subquery berarti query di dalam query. Dengan menggunakan subquery, hasil dari query akan menjadi bagian dari query di atasnya.
Subquery terletak
di dalam klausa WHERE atau HAVING. Pada klausa
WHERE, subquery digunakan untuk memilih baris-baris tertentu yang
kemudian digunakan oleh query. Sedangkan pada klausa
HAVING, subquery digunakan untuk memilih kelompok baris yang kemudian
digunakan oleh query.
Contoh
1 : perintah untuk menampilkan data pada tabel pengarang yang mana data
pada kolom kode_pengarang-nya tercantum pada tabel buku menggunakan IN :
Mysql> select * from pengarang where kode_pengarang in (select kode_pengarang from buku);
atau menggunakan EXISTS
Mysql> select * from pengarang where exists (select * from buku where pengarang.kode_pengarang=buku.kode_pengarang);
Pada contoh di atas :
SELECT kode_pengarang FROM buku
disebut subquery, sedangkan :
SELECT * FROM pengarang
berkedudukan
sebagai query. Perhatikan, terdapat data jenis dan harga pada tabel
pengarang yang tidak ditampilkan. Hal ini disebabkan data pada kolom
jenis tidak terdapat pada kolom jenis di tabel buku.
Contoh
2 : perintah untuk menampilkan data pada tabel pengarang yang mana data
pada kolom jenis-nya tidak tercantum pada tabel buku menggunakan NOT IN
:
Mysql> select*from pengarang where kode_pengarang not in (select kode_pengarang from buku);
atau menggunakan NOT EXISTS
Mysql> select*from pengarang where not exists (select * from buku where pengarang.kode_pengarang=buku.kode_pengarang);
B. View
View adalah
perintah query yang disimpan pada database dengan suatu nama tertentu,
sehingga bisa digunakan setiap saat untuk melihat data tanpa menuliskan
ulang query tersebut.
Syntax dasar perintah untuk membuat view adalah sebagai berikut :
CREATE
[OR REPLACE]
VIEW view_name [(column_list)]
AS select_statement
Kita
menggunakan opsi OR REPLACE jika kita ingin mengganti view dengan nama
yang sama dengan perintah tersebut. Jika tidak maka perintah CREATE VIEW
akan menghasilkan error jika nama view yang ingin dibuat sudah
ada sebelumnya.
C. Penggunaan View
1. View antar 2 tabel
Kita akan membuat view dari relasi antara tabel "buku" dan "penerbit" untuk menampilkan data buku dan penerbitnya dari database perpustakaan dengan nama "view_buku". Perintahnya adalah sebagai berikut :
Mysql > CREATE VIEW view_buku
> AS
> SELECT a.kode_buku, a.judul_buku,
> a.tahun_terbit, b.nama_penerbit
> FROM
> buku a JOIN penerbitb ON a.buku= b.penerbit;
Eksekusi perintah berikut untuk memastikan view telah dibuat :
SELECT * FROM information_schema.views WHERE table_name = 'view_buku';
Lihat hasil query view view_buku:
SELECT * FROM view_buku;
2. View dengan 3 tabel
Membuat view dari relasi antara tabel “buku”, “anggota” dan “peminjaman” untuk menampilkan data peminjaman buku dari database perpustakaan dengan nama "view_peminjaman". Perintahnya adalah sebagai berikut :
Mysql > CREATE VIEW view_peminjaman
> AS
> SELECT a.id_pemijaman, b.kode_buku, b.judul_buku,
> c.kode_anggota, c.nama_anggota, a.tanggal_pinjam,
> a.tanggal_kembali FROM peminjaman a, buku b,
> anggota c WHERE a.kode_buku= b.kode_buku AND
> a.kode_anggota=c.kode_anggota;
Eksekusi perintah berikut untuk memastikan view telah dibuat :
SELECT * FROM information_schema.views WHERE table_name = 'view_peminjaman';
Lihat hasil query view view_peminjaman:
SELECT * FROM view_peminjaman;
POKOK BAHASAN 6
DATA CONTROL LANGUAGE (DCL) / HAK AKSES USER
A. Pemahaman Hak Akses
Basis
data yang telah dibuat perlu diatur agar data selalu dalam keadaan aman
dari pemakai yang tidak berhak. Pengaturan hak akses berguna dalam hal
pembatasan pengaksesan suatu data, misalkan hanya pemakai tertentu yang
bisa membaca atau pemakai lain yang justru dapat melakukan perubahan dan
penghapusan data.
Macam-macam
perintah yang terkait dengan hak akses adalah SELECT, INSERT, UPDATE,
DELETE, REFERENCES, INDEX, CREATE, ALTER dan DROP.
B. Mengatur Hak Akses
Untul
MySQL versi 3.22. keatas dalam manajemen user dapat menggunakan
perintah GRANT dan REVOKE untuk mengatur hak akses pemakai (user).
1. Perintah GRANT
Dipergunakan untuk membuat user baru dengan izin aksesnya.
Bentuk umum :
GRANT jenis_akses (``nama_kolom) ON nama_database TO nama_user IDENTIFIED BY ”nama_password” [WITH GRANT pilihan_akses]
Atau
GRANT hak_akses ON namatabel TO pemakai;
Dimana :
· Hak_akses
merupakan hak yang diberikan kepada pemakai berupa SELECT, INSERT saja
atau keduanya. Bila hak akses lebih dari satu antar hak akses dipisahkan
dengann koma (,).
· Nama tabel, menyatakan nama tabel yang akan diakses dan diatur.
· Pemakai,
nama pemakai yang telah didaftarkan pada sistem database. Sejumlah
pemakai bisa disebutkan dengan dipisahkan tanda koma (,).
Contoh :
Misalkan
kita sebagai Administrator basis data yang mempunyai wewenang untuk
mengatur hak akses para pemakai. Kita akan mengatur hak akses pengguna
siska dan edi (sebagai user).
GRANT SELECT ON buku TO siska;
Perintah
diatas digunakan untuk memberikan hak akses SELECT terhadap tabel buku
kepada user siska sehingga user siska dapat menggunakan perintah SELECT
untuk melakukan proses query pada tabel buku.
Hak akses lebih dari satu :
GRANT SELECT, INSERT, UPDATE, DELETE ON buku TO siska, edi;
2. Perintah REVOKE
C. Membatasi Hak Akses
Hak akses perlu dibatasi untuk memudahkan dalam mengatur dan mengawasi pemakaian data serta menjaga keamanan data.
Contoh :
Administrator akan memberikan hak akses kepada edi dalam melakukan query tabel buku untuk field tertentu saja. Perintahnya :
GRANT SELECT, UPDATE (kode_buku, judul_buku, tahun_terbit) ON buku TO edi;
Dari perintah diatas user arif hanya dapat melakukan SELECT dan UPDATE terhadap tiga field yaitu kode_buku, judul_buku, tahun_terbit).
D. Hak Akses Penuh
Untuk
memberikan hak akses penuh kepada pemakai, dapat memakai perintah
klausa ALL PRIVILEGES. Tentunya dengan pemberian hak akses penuh kepada
pemakai (user).
Contoh :
GRANT ALL PRIVILEGES ON buku to siska;
Atau menggunakan
GRANT ALL ON buku to siska;
E. Hak Akses kepada Public
Untuk
memberikan hak akses kepada banyak user dapat menggunakan klausa
PUBLIC. Beberapa DBMS ada yang menggunakan klausa WORLD. Contoh :
GRANT SELECT, INSERT ON buku to public;
F. Pencabutan Hak Akses
1. Pencabutan Hak Akses Sementara
Untuk
melakukan pencabutan atau penghapusan hak akses user menggunakan
perintah REVOKE. Perintah ini juga mampu melakukan pencabutan hak akses
sebagian pemakai atau secara keseluruhan.
Bentuk umum :
REVOKE hak_akses ON nama_database FROM nama_user;
atau
REVOKE hak_akses ON namatabel FROM nama_user;
Contoh :
Admistrator ingin mencabut hak akses user siska, maka perintahnya :
REVOKE SELECT ON buku FROM siska;
Atau
REVOKE SELECT, INSERT ON buku FROM edi;
2. Perintah DELETE
Untuk menghapus user secara permanen dari basis data.
Komentar
Posting Komentar